Manajemen File di Microsoft Windows

<a href="http://c47ur1980.files.wordpress.com/2010/10/aha-folder-icons-4521.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="size-thumbnail wp-image-472 alignright" height="150" src="http://c47ur1980.files.wordpress.com/2010/10/aha-folder-icons-4521.jpg?w=150" title="aha-folder-icons-452" width="150" /></a>Seringkali kita sulit menemukan atau mencari file yang telah dikerjakan atau kita menemui kesulitan dalam mengelola banyak file dalam banyak folder. Berikut adalah tips untuk mengelola File dan Folder : <br /><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;"><ol><li>Gunakanlah My Documents sebagai media penyimpan data.</li><li>Gunakan penamaan file dan folder yang konsisten, Apabila memungkinkan, gunakan nama yang umum dan gunakan singkatan apabila penamaan terlalu panjang.</li><li>Gunakan penamaan file dan folder yang singkat dan mudah apabila dilakukan proses pencarian.</li><li>Pisahkan antara file - file dan folder PROSES dan ARSIP, Maksudnya adalah file - file dan folder dalam My Documents hanya berisi file folder pekerjaan yang anda sedang lakukan atau file - file yang sering anda akses.</li><li>Jika memungkinkan, pisahkanlah folder berdasarkan tipe file yang ada di dalamnya, misalnya folder gambar, hanya berisi gambar-gambar. Hal ini akan mempercepat proses pencarian.Jangan membuat hirarki folder terlalu dalam.</li><li>Windows Explorer dapat dipergunakan untuk melihat folder dan file, serta menyediakan fasilitas untuk memenejemen file. Di dalam menggunakan Windows Explorer kita dapat melakukan penyalinan, penghapusan, pemindahan, pengubahan nama dan pencetakan file.</li><li>Fasilitas Windows Explorer ini terdapat pada versi Windows 95 ke atas, sedang pada versi sebelumnya ditampilkan dalam format File Manager.</li></ol></div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;"><b></b><br /><a name="more"></a><b>Pengertian Windows Explorer</b></div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;">Windows Explorer adalah salah satu program yang dimiliki oleh oleh Microsoft Windows. Dengan Windows Explorer kita dapat melakukan seluruh kegiatan dalam menangani file dan folder sehingga kita dapat mengorganisasikan file dan folder dengan mudah.</div><div style="text-align: justify;"><b>Windows Explorer terbagi dalam dua jendela atau pane, yaitu :</b></div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;">Jendela kiri (pane folder), berisi folder dan drive di komputer</div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;">Jendela kanan (pane file), untuk menampilkan isi folder yang sedang dipilih</div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;">Langkah Mengaktifkan Windows Explorer</div><div style="text-align: justify;"><b>Di dalam mengaktifkan windows explorer ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu :</b></div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;">Cara 1: Tempatkan mouse pada tombol start yang ada pada taksbar, kemudian klik kanan dan pilih explorer</div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;">Cara 2: Klik Start yang ada pada taksbar, kemudian klik Program, klik Windows Explorer</div><div id="_mcePaste" style="text-align: justify;">Cara 3: Tunjuk icon My Computer, kemudian klik kanan dan pilih explorer</div><h2><a href="https://docs.google.com/fileview?id=0Bw6jFc7-RfWOOWNkYzU1NDktZjg3Yi00OTZiLTk5MzctYTljOGU4OGZjYzdl&hl=en" target="_blank">Materi Praktikum Manajemen File dapat di download di sini</a></h2><div style="text-align: justify;"></div>

Kelas X Tutorial TIK Manajemen File di Microsoft Windows

Seringkali kita sulit menemukan atau mencari file yang telah dikerjakan atau kita menemui kesulitan dalam mengelola banyak file dalam banyak...

Baca selengkapnya »

Memahami Desain Pembelajaran

<br /><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Tulisan ini merupakan tugas dari mata kuliah desain pembelajaran, sebenarnya. Tidak ada salahnya kalau dibagi disini, bukan begitu. Tugas ini menganalisis chapter 1 dari buku berjudul Mastering Instructional Design Process karya William J. Rothwell. Baiklah kita bahas bab 1: what is instructional design?</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Prolog</strong></div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">William J Rothwell menjelaskan hal baru tentang desain pembelajaran. Ia mengatakan bahwa desain pembelajaran bukan hanya sekedar menciptakan pembelajaran, seperti merumuskan tujuan, menentukan topik, menentukan strategi pembelajaran, mengavaluasi hasil belajar dan lain-lain. Tapi secara lebih luas, tujuan utama desain pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah kinerja manusi. Gila, bukan? Bukankah selama ini, kita hanya tahu desain pembelajaran seperti pada pandangan pertama di atas? Penekanan pada maslah kinerja ini, memaksa desainer pembelajaran untuk memulai pekerjaannya sejak mulai analisis masalah kinerja, identifikasi akar masalah, mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi dan mengimplementasikan solusi yang dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi konsekuensi yang tidak diharapkan.<span id="more-719" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Desain Pembelajaran sebagai Profesi</strong></div><a name="more"></a><br /><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Desain pembelajaran juga merupakan suatu profesi. William J. Rothwell menjelaskan adanya 10 asumsi kunci profesi desain pembelajaran, sebagai beirkut:</div><ol style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 5px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Desainer pembelajaran adalah orang-orang yang menunjukkan kemampuan desain dalam pekerjaan terlepas dari jenis pekerjaan dan pelatihan. Artinya, Desainer Pembelajaran harus mampu memecahkan masalah kinerja, untuk jenis pekerjaan apapun ditempat manapun. Maksudnya, seorang desainer pembelajaran walaupun tidak memiliki latar belakang pendidikan dan ekahlian dalam bidang tertentu, dapat melakukan pekerjaan mendesain pembelajaran atau memecahkan masalah kinerja untuk pekerjaan apapun dan di tempat manapun. Contoh, walapun kita sebagao seorang desainer pembelajaran, tidak memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan dalam bidang militer, tapi kita dapat merancang pembelajaran di salah satu Angkatan Bersenjata, misalnya.</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kompetensi mendesain pembelajaran berhubungan dengan orang-orang yang bekerja dalam seting pekerjaaan apapun. Artinya, seorang desainer pembelajaran tidak bekerja sendiri, tapi berkolaborasi dengan ahli dalam bidang lain yang terkait.</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Desain pembelajaran adalah proses yang secara umum dipandu atau mengacu pada prinsip dan model desain sistematis tertentu. Ada beragam model desain pembelajaran yang dapat dijadikan acuan oleh seorang desainer pembelajaran. Artinnya, seorang desainer pembelajaran harus memahami dan menguasai berbagai prisnip dan model-model desain pembelajaran dan mampu menggunakan model yang relevan sesuai dengan masalah kinerja yang ingin dipecahkan … kita tahu ada model Dick and Carey, model Atwi Suparman, Model Gerlach Elly dan lain-lain. Semuanya memiliki tujuan dan peruntukkannya sendiri-sendiri. Seorang desainer pembelajaran harus mampu kapan dan mengapa menggunakan model Dick and Carey, model Kemp, model Gerlach Elly dll. Tidak mungkin, dan tidak diperkenankan seorang desainer pembelajaran bekerja tanpa mengacu pada model yang relevan dan dkiuasainya.</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Desain pembelajaran sering dipandang sebagai upaya menghasilkan transfer pelatihan dan peningkatan kinerja organisasi. Tujuan utama desain pembelajaran adalah peningkatan kinerja organsiasi.</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kompetensi desainer pembelajaran terentang mulai dari novice (amatir), berpengalaman (experienced), dan ahli (expert).</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Beberapa desainer pembelajaran, terlepas dari keahliannya mampu menunjukkan semua kompetensi desain pembelajaran. Tidak semua desainer pembelajaran menguasai betul semua kompetensi desain pembelajaran. Desainer pembelajaran tidak harus menguasai semua desain pembelajaran. Cukup ekspert pada beberapa hal yang spesifik. Sama seperti dokter, tidak harus menguasai segala jenis spesialisasi. bukan begitu?</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kompetensi desain pembelajaran bersifat generik, dapat diubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan (customization). Jelas, ya ga perlu dibahas lebih jauh.</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kompetensi desain pembelajaran menentukan cara dimana desain/perancangan harus dilakukan. Nah yang ini saya ga negrti persis maskudnya. ada yang bisa bantu?</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kompetensi desain pembelajaran merefleksikan nilai-nilai dan etika disiplin dan sosial. Desainer pembelajaran memiliki nilai dan kode etik. Sama seperti profesi lain, memiliki kode etik dan tata nilai yang harus dipatuhi … dokter, wartawan, pengacara, guru dan lain-lain sama-sama memiliki kode etik dan tata nilai masing-masing. Bahkan ada beberapa asosiasi yang mengeluarkan sertifikasi dan berhak memberikan lisensi atau mencabut profesinya bila melanggar tata nilai dan kode etik yang berlaku, seperti Association of Human Performance, dll.</li><li style="list-style-image: initial; list-style-position: outside; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kompetensi desain pembelajaran harus bermakna dan berguna bagi desainer pembelajaran di seluruh dunia ini. Kompetensi desainer pembelajaran bersifat universal.</li></ol><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Fokus Desain Pembelajaran</strong><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Fokus desain pembelajaran adalah memecahkan masalah kinerja secara efektif dan efisien. Efektif sama dengan apakah kita melakukan sesuatu yang benar? dan efisien sama dengan apakah kita melakukan sesuatu dengan benar.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Landasan Panduan</strong><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Apa yang menjadi landasan panduan seorang desainer pembelajara dalam memecahkan masalah kinerja? Dasarnya adalah model konerja manusia. Model kinerja manusia menurut William terdiri dari dua, yaitu model komprehensif (comprehensive model) dan model situasional khusus (situation-specific model). Lengkapnya lihat presentasi saya.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Implementasi Desain Pembelajaran</strong><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Desain pembelajaran tidak dilaksanakan secara intuitif, apalagi dikarang-karang. Tapi dilakukan secara sistematis, terurut berdasarkan langkah-langkah tertentu dan holistik alias komprehensif. Dilakukan secara sistemik, bukan pasrial. Bisa saja dilakukan secara linier atau setahap demi setahap, atau bahkan ietratif, dan tidak harus linier Begitu menurut Om Will, termasuk tante Rita Richey juga bilang begitu.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dasar Desain Pembelajaran</strong><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Desain pembelajaran mengadopsi pandangan sistem terbuka. Artinya, proses apapun dipengaruhi oleh lingkungan. Desain pembelajaran merupakan proses iteratif yang dipengaruhi oleh lingkungan. proses Desain pembelajaran menerima input dari lingkungan, mentransformasi kedalam operasi dalam sistem, mengirim output ke lingkungan dan menerima umpan balik yang menunjukkan seberapa baik fungsi berjalan.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Terakhir, Om Will menekankan bahwa tujuan desain pembelajaran adalah untuk memperoleh hasil yang paling cost-effective. Artinya. desainer pembelajaran harus mampu mengestimasi biaya dibandingkan dengan hasil yang ingin dicapai. Cost yang dikeluarkan untuk memcahkan masalah kinerja harus sebanding dengan impact dari solusi yang diimpelementasikan dalam organisasi.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">by: Uwes A. Chaeruman</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Silakan donlot bahan presentasi</div>

Pendidikan Memahami Desain Pembelajaran

Tulisan ini merupakan tugas dari mata kuliah desain pembelajaran, sebenarnya. Tidak ada salahnya kalau dibagi disini, bukan begitu. Tugas in...

Baca selengkapnya »

Strategi Pembelajaran: Integrasi Metode dan Media

<br /><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Berbicara strategi pembelajaran, pada dasarnya bicara tentang bagaimana memilih, menentukan metode dan media serta meramukeduanya dalam suatu kondisi tertentu menjadi suatu strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jadi, preskripsi alias resepnya adalah begini:</div><a name="more"></a><br /><ul style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 5px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (kalo ngacu ke domain menurut Bloom: kognitif, psikomotorik, afektif atau kombinasi semuanya);</li><li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dengan kondisi tertentu (baik karakteristik siswa tertentu, maupun kondisi lingkungan, sekolah, sosial, budaya dan lain-lain);</li><li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kombinasi metode dan media apa saja yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut secara efektif, efisien dan menyenangkan tentunya.</li></ul><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Resep tersebut diatas sebenarnya diadaptasi dari resep yang dikemukakan oleh Reigeluth.<span id="more-724" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span>Kemudian, di sisi lain ada dua pendekatan kontinum strategi pembelajaran, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered) dan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered). Kenapa saya katakan kontinum, karena tidak ada yang benar-benar teacher centered atau sebaliknya. Katakanlah kedua hal tersebut tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang diskrit. Pertanyaannya adalah, metode dan media apa sajakah yang relevan untuk pembelajaran yang berpusat pada guru dan kapan kita menggunakannya atau sebaliknya?Mari kita llihat atu persatu!</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pembelajaran yang Berpusat pada Guru</strong><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa</strong></div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam prakteknya, katakanlah selama dua kali empat puluh lima menit pembelajaran di kelas, tentunya kita akan menggunakan baik yang berpusat pada guru maupun yang berpusat pada siswa, tergantung pada karakteristik mata pelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tapi sebagai rambu-rambu, tentunya prosi yang ideal sebaiknnya adalah lebih banyak pembelajaran yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu, dalam satu jam pembelajaran (2 x 45′) misalnya, akan terdiri menggunakan kombinasi dari beberapa metode dan media pembelajaran yang relevan.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Demikian, semoga bermanfaat. SELAMAT BERDJOEANG!</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sumber</strong>: Smaldino, dkk, <em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Instructional Technology and Media for Learning”</em>, Edisi ke-9, Pearson/Prentice Hall, USA.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">by: Uwes A. Chaeruman</div>

Pendidikan Strategi Pembelajaran: Integrasi Metode dan Media

Berbicara strategi pembelajaran, pada dasarnya bicara tentang bagaimana memilih, menentukan metode dan media serta meramukeduanya dalam suat...

Baca selengkapnya »

Yahoo, GTalk, Skype dan MSN Massenger Offline Installer

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji7IojflKvGgAHAWRwiNg5-b5o7n4X8atzq6vXzh9vmfbJHhRjTffK1Oz_TYXDdsiOwyB-ZI97QvVraGRqs4BaW0hXdjnlGxqFP5CaLyOWyDJ6bK3742Mq8MEhAHpUvBklrn2A5O56Obs/s1600/pic1_IMGroups.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji7IojflKvGgAHAWRwiNg5-b5o7n4X8atzq6vXzh9vmfbJHhRjTffK1Oz_TYXDdsiOwyB-ZI97QvVraGRqs4BaW0hXdjnlGxqFP5CaLyOWyDJ6bK3742Mq8MEhAHpUvBklrn2A5O56Obs/s200/pic1_IMGroups.png" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Posting kali ini download aplikasi chatting offline installer, untuk berkomunikasi secara realtime, sebenarnya banyak sekali bukan hanya software yang saya sebutkan di judul posting saya ini, banyak aplikasi chatting seperti <a href="http://www.blogger.com/www.palringo.com">Palringo</a>, <a href="http://www.brothersoft.com/mobile/ebuddy-download-4526.html">Ebuddy</a>, <a href="http://www.pidgin.im/">pidgin</a>, <a href="http://download.cnet.com/1770-20_4-0.html?query=weBuzz&tag=srch&searchtype=downloads&filterName=platform%3DMobile&filter=platform%3DMobile">webuzz</a> dll yang belum sempat saya sebutkan, 4 aplikasi chatt yang saya sebutkan di judul poting ini adalah aplikasi yang sering orang gunakan, mungkin ada yang mau bantu aplikasi chatting yang ada di internet, silahkan komentar di posting ini.</div><div style="text-align: justify;">Kenapa kita harus download Massenger yang <b>Installer Offline</b>, kenapa tidak yang <b>Installer Online</b>. Saya lebih cenderung memilih yang Installer Offline, karena setelah saya download aplikasi Massenger ini, saya dapat menginstall dibeda komputer tanpa terhubung dengan internet, sehingga saya dapat berbagi aplikasi massenger tersebut ke teman-teman tanpa perlu download lagi di internet, beda dengan yang Installer Online, kita harus selalu terhubung untuk menginstall massenger tersebut, jika koneksi cepat tidak masalah, lalu bagaimana jika koneksi lambat, bisa-bisa terputus dan kita mulai dari awal install nya, dan kita tidak dapat berbagi ke teman-teman. Download Aplikasi Yahoo, GTalk, Skype dan MSN Massenger Offline Installer :</div><a name="more"></a><ul><li><a href="http://xh.yimg.com/gj/msgr/11/client/ymsgr1100_1751_id.exe" target="_blank">Yahoo Massenger 11</a></li><li><a href="http://google-talk.en.softonic.com/download">GoogleTalk</a></li><li><a href="http://download.skype.com/partner/trackable/404/SkypeSetupFull.exe" target="_blank">Skype</a></li><li><a href="http://wl.dlservice.microsoft.com/download/E/3/E/E3EEC6D6-1141-40C4-840F-770F99B67986/en/wlsetup-all.exe" target="_blank">MSN Massenger</a></li></ul>

Kelas XI Tutorial TIK Yahoo, GTalk, Skype dan MSN Massenger Offline Installer

Posting kali ini download aplikasi chatting offline installer, untuk berkomunikasi secara realtime, sebenarnya banyak sekali bukan hanya sof...

Baca selengkapnya »